Salim Fakhri, Anggota DPR RI Sebut H Ali Basrah Masih Yang Terbaik Pimpin Agara ~ Kabupaten Aceh Tenggara

Kutacane (WEB-AGARA) : HM Salim Fakhri, SE, MM, salah satu Anggota DPR RI Pusat, yang merupakan putra asli kelahiran Kabupaten Aceh Tenggara dalam satu kesempatan menyebutkan bahwa H Ali Basrah masih yang terbaik guna memimpin negeri metuah sepakat segenap Kutacane, menjadi Bupati di lima tahun ke depan periode 2017-2022.

Jika dibandingkan dengan kompetitornya, kata Politisi Golkar ini, H Ali Basrah, sudah teruji dan terbukti kinerjanya sewaktu menjadi Wakil Bupati Aceh Tenggara periode 2012-2017 yang lalu, banyak hal positif dilakukan H Ali Basrah yang bermuara pada kesejateraan masyarakat Aceh Tenggara.

Hal ini disampaikan mantan Ketua DPRK Aceh Tenggara periode 2009-2014 ini, saat memberikan pencerahan dan sambutan pada acara silah turahmi dan tatap muka dengan ratusan masyarakat Desa Mbatu Mbulan, Kutacane, yang juga didampingi H Ali Basrah, beberapa waktu lalu.

Kita bisa lihat sendiri bagaimana berbagai kebijakan positif guna mensejaterahkan masyarakat Kutacane kerap dilakoni oleh H Ali Basrah, tidak saja di peningkatan bidang infrastruktur daerah, kesehatan, serta pendidikan, hal-hal kecil pun tak lepas dari amatan H Ali Basrah.

Yakni mulai dari kebijakan dan program soal honor guru ngaji desa, honor imam masjid dan bilal desa, hingga honor para penggali kubur pun menjadi fokus utamanya. Artinya sejak H Ali Basrah menjadi Wakil Bupati periode sebelumnya, sentuhan program pro rakyat kecil kerap menjadi agenda kerjanya,

Jika sudah begini apa yang mau kita rubah lagi, tandas Salim Fakhri lagi, seperti yang digadang-gadang oleh kompetitor atau kandidat Bupati dan Wabup lainnya soal konsep Perubahan, kan kebijakan positif ini seharusnya kita lanjutkan saja, tinggal mungkin perlu dilakukan peningkatannya saja, ujar Anggota Komisi V DPR RI ini.

Selain itu, saya kira soal atitude dan moral H Ali Basrah, sebagai calon pemipin Aceh Tenggara ke depan guna menjadi Bupati Aceh Tenggara periode 2017-2022 kita tidak perlu ragukan dan pertanyakan lagi, diyakini apa yang dijanjikan kepada masyarakat yang tertuang dalam visi misinya pasti akan ditunaikannya ketika amanah rakyat kembali dipercayakan kepadanya, pada pilkada bulan 2 tahun 2017 nanti, timpal Magister Manegemen ini.

Bukan berarti sambung Salim Fakhri, kandidat Bupati Agara lainnya itu tidak hebat, Cuma saya rasa H Ali Basrah yang berpasangan dengan Denny Febrian Roza, (ABDI), jika dilhat trek record tersebut, saya anggap dan nilai masih yang paling hebat dan terbaik guna kita percaya kembali yang kali ini maju menjadi Bupati Aceh Tenggara periode 2017-2022 mendatang.

Fakta lainnya soal moral dan atitude H Ali Basrah, rinci Salim Fakhri, bisa kita lihat, dari caranya bangkit dan merintis karir politiknya, yang dibangun dari caranya mendidik moral anak-anak Aceh Tenggara, yakni menjadi seorang Guru biasa hingga naik menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Aceh Tenggara selama delapan tahun.Saya kira jika tidak memiliki moral dan atitude yang baik pastinya hal tersebut akan sulit digapainya.

Untuk itu, diharapkan kepada masyarakat Aceh Tenggara, khususnya warga Mbatu Mbulan Mbaru agar tidak salah menjatuhkan pilihannya pada pilkada 2017 mendatang, sebab dicontohkan Salim Fakhri, jika kita salah memotong rambut mungkin penyesalan kita hanya tiga bulan saja, namun jika kita salah pilih pemimpin maka selama lima tahun kita akan menyesal dan merasakan akibatnya.

Jadilah pemilih dan pendukung yang cerdas, ke depankan penilaian yang obyektif dan realistis bukan berdasarkan faktor ‘x’ karena termakan isu murahan apalagi hingga didasari karena faktor emosional dan dendam, serta haus jabatan, hingga menghalalkan segala cara, sungguh hal negatif harus sejak dini kita tanggalkan menuju suksesnya pilkada agara yang damai dan bermartabat, himbau Salim Fakhri, di ujung kata sambutannya. (Wa-03)

Teks Foto :

1. Foto insert HM Salim Fakhri, anggota DPR RI, ketika memberikan sambutan dan arahan saat menghadiri acara silah turahmi dan tatap muka dengan masyarakat Desa Mbatu Mbulan, Kutacane, foto dok by Riki Hamdani.