Sabtu, 07 Mei 2016
Tahun 2016 hanya tinggal tujuh bulan lagi
akan berakhir, berbagai persiapan guna menyongsong tahun politik, persisnya
tahun Pemilukadasung (Pemilihan Umum Kepala Daerah Secara Langsung) di 2017
mendatang sudah menanti di depan mata kita, tidak terkecuali bagi masyarakat
Aceh Tenggara, bahkan dari 23 Kabupaten-Kota Se-Aceh, Negeri metuah sepakat
segenap Kutacane disebut-sebut paling panas catur suhu politiknya.
Jika
di dua pemilukadasung sebelumnya, persisnya 2006 jedah sengketa 2008 & 2012
lalu, perebutan kursi ‘BL 1 Agara’ ini (red- kursi Bupati Aceh Tenggara) mampu
berlangsung lancar meski suhu politik panas menggelora, yang keduanya berakhir
di Meja Persidangan MK (Mahkamah Konstitusi).
Tidak ada pemilukada
ulang, kedua keputusan MK tadi bermuara pada kemenangan salah satu paslon
(pasangan calon), dan harus kita akui, perjalanan pemilukada yang masih berumur
belia ini mampu diterima dan mendapat tempat tersendiri bagi masyarakat Aceh
Tenggara.
Tapi
nampaknya, untuk pemilukada ketiga kalinya ini, perebutan menuju kursi BL 1
Agara di 2017 mendatang apakah akan benar-benar panas, atau hanya
dipanas-panasi oleh segelintir orang yang berlatarbelakangkan alasan tak jelas,
setengah bertanya penulis, mari bicara fakta di lapangan. Calonnya kembali,
Raidin Pinim yang dijuluki Obamanya Agara, memiliki mahgnit tersendiri, karena
jelas aura “The Revenge” (balas dendam) masih melekat kuat, apalagi
digadang-gadang dukungan Orang Nomor
Wahid di Aceh begitu kuat.
Wajar
saja, saat ini Raidin Pinim memang tengah berkarir di Provinsi Aceh, praktis
kedekatan secara emosional dengan Orang Nomor Wahid di Aceh itupun tidak
terbantahkan, namun sangat disayangkan hingga kini bakal mendampingi Obamanya
Agara itu pada pemilukada 2017 mendatang itu tidak jelas juntrungnya.
Berbagai
spekulasi soal calon pendampingnya pun kerap menjadi obrolan hangat warga
Kutacane, bahkan Raidin Pinim pun kalah cepat dengan apa yang dilakukan oleh
Saudara Kandungnya Bukhari Pinim, yang juga tengah berusaha mengumpulkan
dukungan KTP bakal maju pada pemilukada
mendatang yang rencananya berpasangan dengan salah satu Ustadz kondang di
Kutacane, Ust Abbas Lc, dengan mengusung slogan “Menang Tak Jadi Kaya, Kalah
Tak Jadi Miskin”.
Di
lain sisi, paska mendeklarasikan dirinya paslon “ABDI” H Ali Basrah -Deni
Febrian Roza, dianggap sebahagian pengamat politik di Aceh Tenggara, paslon ini
merupakan Incumbuntnya Bupati, H Hasanuddin, B, atau akrab disapa Pak Sanu,
yang tidak lain adalah Ketua DPD II Partai Golkar Aceh Tenggara, tak ayal
berbagai isu miringpun kerap menerpa paslon ini.
Berbagai
isu miring seakan melekat, hingga terkadang isu SARA-pun tak lepas dihembuskan
kepada kedua kandidat paslon “ABDI” ini, oleh orang-orang tidak bertanggung
jawab. Ganasnya lagi, hembusan isu ini beredar luas di dunia maya, khususnya di
Medsos jejaring Facebook seantero Kutacane, (Media Sosial), yang anehnya oknum
si penyebar isu tersebut, tidak lebih disebarkan oleh dua atau tiga akun yang
sama.
Sayangnya,
mungkin karena karekter masyarakat Aceh Tenggara yang hiterogen dan dinamis,
serta cenderung melihat kebenaran bukan dari isu semata, melainkan dari fakta
yang ada, berbagai isu minor itu pun seakan sirna, karena memang sudah saatnya
masyarakat Aceh Tenggara mulai cerdas dan tidak mudah terhasut oleh isu murahan
seperti itu.
Dari
sini bisa kita rasakan mulai memanasnya suhu politik di bumi metuah sepakat
segenap Aceh Tenggara, jika ‘the nitezen’ di Kutacane mulai gerah melihat
kencangnya hembusan isu miring itu, di dunia nyata beberapa waktu lalu,
masyarakat Agara dihebohkan oleh aksi sporadis sejumlah oknum anggota OKP IPK Aceh
Tenggara (Ikatan Pemuda Karya), yang berang melihat foto paslon “ABDI” pada
stiker mobil, dan mencat-nya tanda silang dengan pilox berwarna merah, persis
di wajah kedua paslon “ABDI” tersebut.
Apakah
ini memang nasib si Incumbent tadi, setengah bertanya penulis, rentan dihina
dan cenderung diisukan negatif, atau sebaliknya bahwa apakah kedua paslon
“ABDI” ini H Ali Basrah-Deni Febrian Roza, saat ini adalah sosok pemimpin yang
paling berpeluang dan memiliki kans jawara menduduki Kursi BL 1 Agara.
Kedua
pertanyaan itu, silahkan anda masyarakat Aceh Tenggara yang menjawabnya, karena
menurut penulis faktanya, seperti kita ketahui bersama bahwa H Ali Basrah saat
ini menjabat sebagai (Wabup Agara) Wakil Bupati Aceh Tenggara, mendampingi
Bupati Aceh Tenggara, H Hasanuddin, B.
Sedangkan calon
pendamping H Ali Basrah yakni Deni Febrian Roza kini menjabat Kadis Perhubungan
Aceh Tenggara, sesuai aturan, mereka akan dinyatakan mundur dari jabatannya
masing-masing, ketika pendaftaran paslon Bupati dan Wabup Aceh Tenggara secara resmi
dibuka oleh KIP Agara (Komisi Independent Pemilihan Kabupaten Aceh Tenggara).
Lalu,
uniknya lagi, tidak ada polling apapun yang menyatakan bahwa paslon “ABDI”ini
unggul dibandingkan dua kandidat lainnya, jadi saya kira terlalu dini, isu
negatif dus aksi provaktif dilakukan, yang hanya kedua upaya negatif tersebut
bisa menjadi boomerang kepada kandidat yang diusung, sungguh naif jadinya.
Jika
menelisik, upaya provakatif hingga penyebaran isu miring tersebut, dipandang
sangat tidak perlu dilakukan saat ini, dan kalau bisa pun itu kita tanggalkan.
Sebab dalam konteks kita merebut hati masyarakat, upaya persuasif baik dalam
berbicara dan berbuat menjadi kunci utama guna memenangkan pemilikada 2017
mendatang.
Tidak
perduli, siapa, suku apa dan dari mana asalnya, sepanjang dia lahir dan
dibesarkan di sini, ditambah niatnya baik guna membangun, serta berupaya membawa
bumi metuah sepakat segenap Aceh Tenggara ke arah yang lebih baik, sejahtera
dan bermartabat, harus kita dukung niatnya dan mau tidak mau harus kita pilih
mereka yang memiliki tekad seperti itu, itu pilihan harga mati.
Itu
pun harus dibarengi dengan cara yang baik pula, sebab pemilukada adalah puncak
dari berjalannya sebuah demokrasi, demokrasi berjalan baik apabila mampu
berjalan sesuai koridor aturan yang ada, jadi mari kita jaga pesta demokrasi di
2017 mendatang sebagai amanat Undang-Undang dan tegaknya Panji Reformasi yang
telah melekat di sanu bari kita, Pemilikada Damai harus terwujud.
Sekelumit persoalan
diatas, mungkin sudah saatnya kita mulai mawas diri dengan apa yang akan kita
perbuat, serta mulai mengkoreksi atas apa yang telah kita lakukan, dengan
tujuan antisipasi dus menghindari persoalan-persoalan tersebut, bukannya kita
takut lantas kita kabur, yang penulis khawatirkan habis rasa Takut timbul
Berani, guna menumpas segala yang tidak wajar tersebut.
Dan yang tidak
kalah pentingnya, selaku masyarakat kita harus meredam segala indikasi dalam
upaya memecah belahkan umat, hindari politik praktis yang hanya akan membawa
kita ke cara-cara berpolitik yang tidak lajim karena cederung ekstreem dan
anarkis.
Sebagai bangsa yang
besar, sudah saatnya kita sendiri yang menentukan arah perpolitikan kita “No
Intervensi “ dari pihak manapun, dan mari kita ciptakan budaya santun
berpolitik menuju kesuksesan pembangunan yang telah kita rencanakan, anggap lah
moment pemilukada ini sebagai proses pembangunan, bukan sebaliknya.
Jadi sepanas dus
sekstreem apapun situasi persaingan Menuju Kursi BL 1 Agara itu nantinya, maka
pesta rakyat lima tahunan itu akan terasa dingin, adem dan nyaman, jika dalam
implementasinya kita mampu wujudkan pemilukada yang damai, aman, dan tentram,
tanpa anarkis, dan saling gontok-gontokkan karena pada hekekatnya kita masih
bersaudara, anggap perbedaan ini sebuah warna yang akan mewarnai kita, sehingga
akan indah pada akhirnya.(WA-03)
Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (AKSI PPK) Pemkab Aceh Tenggara Tahun 2015
Wilayah Kecamatan
Trending Topik
-
Badar (Web Agara) Dalam rangka memperinga ti Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2016, DPD KNPI Aceh Wilayah Tengah, Tenggara melaksanakan ...
-
Lembah Alas atau Tanoh Alas adalah identifikasi dari Kabupaten Aceh Tenggara. Sebuah hikayat menyebutkan bahwa Tanah Alas dulunya adalah...
-
Foto spanduk besar bergambarkan Ade Komaruddin, yang didampingi Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tenggara, yang terpampang membentang di Jalan...
-
Meja siswi yang bolong - Armentoni Munthe Badar (Website Agara) Banyak siswa dan siswi SMP N 1 Badar saat ini, belajar dengan meja bol...
-
Kampung Pelajar, Babussalam (WEB-Agara) : Selama sepekan ke depan terhitung sejak kemarin 19 s/d 26 Mei 2016 ini, SMAN 1 Kutacane menggel...
-
Kepala UPTD Masjid Agung At Taqwa Kutacane, Syukri, Sag, MA, ketika diabadikan, foto dok by Riki Hamdani. Babussalam (WEB Agara) : Ketu...
-
Tahun 2016 hanya tinggal tujuh bulan lagi akan berakhir, berbagai persiapan guna menyongsong tahun politik, persisnya tahun Pemilukadasun...
-
Babussalam, WEB-Agara : Dari 16 jumlah seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Tenggara, hingga hari ini, Kamis (21/12), sejauh ini su...
-
Apel Bersama: Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Aceh Tenggara, tengah mengikuti apel bersama, pada apel perdana mengawali tahu...
-
Kepala Sekolah SMPN 1 Kutacane, Drs M Samin AS, MM ketika diabadikan Website Aagara, foto dok by Riki Hamdani Kampung Pelajar, Ba...
Agara Channel
Alamat Kantor
Jalan Iskandar Muda No. 4 Babussalam
Email. kabupatenacehtenggara@gmail.com
Telp. 0629 – 21029 Fax. 0629 – 21030
Kutacane 24651
Email. kabupatenacehtenggara@gmail.com
Telp. 0629 – 21029 Fax. 0629 – 21030
Kutacane 24651
1 komentar:
Kebenaran dan keadilan di bumi SEPAKAT SEGENEP ini patut kita tegakan bersama, Buat masyarakat AGARA bertindak cerdas dan jangan mudah ter intervensi dari pihak manapu tentukan pilihan demi kesuksesan masa depan AGARA METUAH "SEPAKAT SEGENEP KITE KEKHINE"
Posting Komentar